Contoh Kegiatan Penyuluh Sesuai Dengan Teori Kebutuhan
Maslow
Oleh: Ikin Markin 04.1.15.1760
1.
Kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Contohnya adalah: a).
mengembangkan potensi yang dimiliki petani, b). menumbuhkan hubungan
kemitraan kelompok tani dengan pelaku usaha, c). Melaksanakan penyuluhan
melalui media elektronik (radio, TV, website), d). menumbuh atau mengembangkan
kelembagaan petani.
Penyuluh memberikan
kebebasan kepada petani yang berpartisipasi sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya. Seperti
petani yang memiliki kemampuan dan minat untuk mengelola budidaya padi, maka
jangan dipaksa untuk menyuruh petani seperti ini untuk menanam yang lain.
2.
Kebutuhan untuk dihargai.
Contohnya adalah: : a). Dalam kegiatan belajar mengajar, penyuluh harus
memperlakukan petani dengan penuh penghargaan terutama petani yang telah hadir,
b). Apabila dalam kegiatan pertemuan rutin ada beberapa petani yang baru
pertama kali hadir karena mereka merasa malu dengan penampilan atau status
sosialnya, sebagai penyuluh yang baik
kita harus merangkul mereka, menyambut hangat kedatangan mereka dengan penuh
apresiasi, agar mereka merasa dibutuhkan, c). Apabila dalam suatu diskusi petani
mengeluhkan permasalahannya, tugas penyuluh harus mendengarkan dan berusaha
mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut, d). Apabila petani menemukan
inovasi baik teknologi atau apapun jenisnya, sudah selayaknya penyuluh
menghargai inovasi tersebut, e). Dalam kegiatan pertemuan rutin atau forum
diskusi, mempersilahkan petani untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya.
f). melakukan penilaian prestasi petani/kelompok tani di tingkat provinsi yang
merupakan tugas penyuluh pertanian madya.
Seorang penyuluh yang
memberikan pujian, piagam, tanda jasa,
hadiah, dan lain sebagainya kepada petani yang berjasa dalam memajukan kelompok
pertanian sehingga pertanian di daerah tersebut khususnya dalam memajukan
pertanian anggota kelompok
3.
Kebutuhan untuk dicintai dan
disayangi.
Contohnya adalah: a) Melakukan kegiatan penyuluhan ditempat yang aman
atau tidak menimbulkan kerugian bagi petani, b) Apabila tanaman terserang hama
penyakit, sebagai seorang penyuluh harus berusaha mengatasinya dengan cara
melakukan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, c). Apabila petani
terancam gagal panen akibat banjir, kekeringan atau serangan hama dan penyakit
yang tak terkendali, maka sebagai seorang penyuluh harus memberikan solusi
dengan cara memfasilitasi petani untuk mengikuti asuransi usaha tani padi (AUTP)
sehingga petani tidak merugi, tentunya penyuluh hanya memfasilitas/memberikan
solusi tanpa adanya paksaan.
Penyuluh merangkul
petani hingga seolah-olah antara penyuluh dan petani ibarat sebagai teman,
memiliki kesan kekeluargaan, dan lain sebagainya dengan penyuluh. Kedekatan
penyuluh dengan petani seperti ini dapat meningkatkan keselarasan anatara
petani dengan penyuluh.
4.
Kebutuhan akan rasa aman dan tentram.
Contohnya adalah: a) Melakukan kegiatan penyuluhan ditempat yang aman
atau tidak menimbulkan kerugian bagi petani, b) Apabila tanaman terserang hama
penyakit, sebagai seorang penyuluh harus berusaha mengatasinya dengan cara
melakukan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, c). Apabila petani
terancam gagal panen akibat banjir, kekeringan atau serangan hama dan penyakit
yang tak terkendali, maka sebagai seorang penyuluh harus memberikan solusi
dengan cara memfasilitasi petani untuk mengikuti asuransi usaha tani padi
(AUTP) sehingga petani tidak merugi, tentunya penyuluh hanya memfasilitas/memberikan
solusi tanpa adanya paksaan.
5. Kebutuhan fisiologis / dasar.
Contohnya adalah: a) melakukan penyuluhan
ditempat yang layak, b). dalam kegiatan pertemuan rutin sebaiknya penyuluh
memberikan makanan dan minuman untuk petani. c) Dalam kegiatan pertemuan rutin
maupun kursus tani, sebaiknya penyuluh menyediakan ruangan yang membuat petani
nyaman.
Referensi:
Thamrin Winny Puspasari.
Teori Abraham Maslow
Hartiah Haroen, ed.
(2008). Teknik Prosedural Keperwatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Salemba Humanika. p. 2. ISBN 978-979-3027-53-1.
G. Goble, Frank (1987).
A. Supratiknya, ed. Mazhab Ketiga, Psikologi Humanistik Abraham Maslow.
Kanisius. p. 71.
Komentar
Posting Komentar